TI Politala Matdis 1C
A. Definisi
Kombinatorial
Kombinatorial (combinatorial) adalah cabang matematika
yang mempelajari pengaturan objek-objek. Solusi yang ingin kita peroleh dengan
kombinatorial ini adalah jumlah cara pengaturan objek-objek tertentu di dalam
himpunannya. Kombinatorial didasarkan pada hasil yang diperoleh
dari suatu percobaan. Percobaan adalah proses fisik yang hasilnya dapat diamati.
Contoh percobaan :
a) Melempar dadu : Enam hasil percobaan yang mungkin untuk pelemparan dadu adalah muka dadu
1,2,3,4,5 atau 6
b) Melempar koin uang : koin uang Rp. 500 Hasil percobaan melempar koin Rp. 500 ada dua
kemungkinan muka koin yang bergambar
wayang atau muka koin yang bergambar spiderman
c) Memilih lima orang wakil dari 100 orang mahasiswa
Hasil yang diperoleh adalah perwakilan yang beranggotakan lima orang mahasiswa. Kemungkinan perwakilan yang dapat dibentuk banyak sekali.
Hasil yang diperoleh adalah perwakilan yang beranggotakan lima orang mahasiswa. Kemungkinan perwakilan yang dapat dibentuk banyak sekali.
d) Menyusun jumlah kata yang panjangnya 5 huruf yang
dapat dibentuk dari huruf-huruf a,b,c,d,e, tidak boleh ada huruf yang berulang
di dalam kata.
Hasil yang diperoleh adalah kata yang disusun oleh huruf-huruf tersebut, misalnya abcde, abced, dan seterusnya.
Hasil yang diperoleh adalah kata yang disusun oleh huruf-huruf tersebut, misalnya abcde, abced, dan seterusnya.
B. Kaidah Pencacahan
Kaidah Pencacahan
Terdapat dua kaidah pencacahan, yaitu kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian.
1. Kaidah
penjumlahan Kaidah penjumlahan menganut prinsip umum bahwa keseluruhan sama
dengan jumlah dari bagian-bagiannya. Secara umum, kaidah penjumlahan dijelaskan
sebagai berikut. Jika pekerjaan pertama dapat dilakukan dalam m cara dan
pekerjaan kedua dapat dilakukan dalam n cara, dan kedua pekerjaan tersebut
tidak dapat dilakukan secara simultan, maka untuk menyelesaikan kedua pekerjaan
tersebut dapat dilakukan dalam m + n cara. Secara umum dirumuskan sebagai
berikut. Jika Ei (i = 1, 2, 3, ..., k) adalah k pekerjaan sedemikian sehingga
tidak pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan atau terjadi secara simultan dan
jika Ei dapat dilakukan dalam ni cara, maka untuk melakukan pekerjaanpekerjaan
tersebut terdapat n1 + n2 + n3 + ... + nk.
Contoh 1 : Untuk
bepergian ke Cirebon dari Yogya dapat melalui jalur Purwokerto, jalur semarang,
atau melalui jalur Temanggung. Dengan menggunakan kaidah penjumlahan, dapat
ditentukan bahwa terdapat tiga cara bepergian dari Yogya ke
Cirebon.
Contoh 2 : Suatu
perpustakaan memiliki koleksi 40 buku sosiologi dan 50 buku antropologi. Dengan
menggunakan kaidah penjumlahan dapat ditentukan banyaknya kemungkinan bagi
siswa dalam memilih sebuah buku dari kedua jenis buku tersebut tanpa
memperhatikan jenis buku, yaitu 40 + 50 = 90 cara.
2. Kaidah
Perkalian Untuk memahami kaidah perkalian, perhatikan ilustrasi sebagai
berikut. Pak Budi bermaksud membeli sepeda motor. Saat ini di pasaran terdapat
4 merek sepeda motor yang terkenal, yakni Scorpio, Alfa, Mercury, dan Jossa.
Tersedia 3 jenis kapasitas silinder untuk masing-masing sepeda motor tersebut,
yaitu 100 cc, 110 cc, dan 125 cc. Masing-masing sepeda motor menyediakan 2
macam pilihan warna, yakni hitam dan merah. Berapa macam pilihan yang dapat
dipilih Pak Budi dalam membeli sepeda motor? Untuk menggambarkan berbagai pilihan
yang dapat dipilih Pak Budi, perhatikan alur berpikir sebagai berikut.
Mula-mula Pak Budi menentukan merek sepeda motor yang akan ia beli, karena hal
ini akan mempengaruhi harga sepeda motor. Dalam hal ini Pak Budi dapat memilih
salah satu dari 4 merek sepeda motor yang tersedia. Jelasnya, Pak Budi
mempunyai 4 pilihan. Setelah menentukan merek, Pak Budi harus menentukan
kapasitas silinder, karena hal inipun mempengaruhi harga sepeda motor. Dalam
hal ini, pak Budi dapat memilih 3 kapasitas silinder yang tersedia. Jelasnya
Pak Budi mempunyai 3 macam pilihan. Terakhir, Pak Budi harus memilih salah satu
dari dua warna yang tersedia. Jelasnya, Pak Budi mempunyai 2 pilihan. Ketika
Pak Budi memilih merek sepeda motor, pikirannya bercabang 4. Ketika memilih kapasitas
silinder, pikiran Pak Budi bercabang 3, dan sewaktu harus memilih warna,
pikiran pak Budi bercabang 2. Jadi banyaknya semua pilihan adalah 4 x 3 x 2 =
24. Ketika Pak Budi menentukan banyaknya pilihan, sesungguhnya ia telah
menggunakan kaidah perkalian, yang secara umum dijelaskan sebagai berikut.
Jika kegiatan
pertama dapat dikerjakan dengan 1 n cara yang berbeda, kegiatan kedua dapat
dilakukan dengan 2 n cara yang berbeda, kegiatan ketiga dapat dikerjakan dengan
3 n cara yang berbeda, dan seterusnya.... kegiatan ke-k dapat dikerjakan dengan
k n cara berbeda, maka banyaknya cara untuk melakukan semua kegiatan tersebut
secara berurutan adalah: k n x n x n x ... x n
C. Notasi
Faktorial
Suatu perkalian
bilangan asli berturut-turut dari 1 sampai n atau dari n sampai 1 disebut n
faktorial yang dinotasikan dengan n!, yaitu: n! = n(n -1)(n - 2)(n
-
3) ... (1) = (1)(2)...(n - 2)(n -1)n Berdasarkan definisi tersebut, maka n! = n
(n-1)(n-2)(n-3) ... (1) = n (n-1)! dan 1! = 1 (0)! = 1. Akibatnya harus didefinisikan
bahwa 0! = 1.
D. Permutasi
Dari 5 orang yang
bersedia menjadi pengurus suatu organisasi kampus, yakni Ali, Budi, Cici, Dini,
dan Endro, hanya akan dipilih 2 orang yang akan menempati posisi (jabatan)
sebagai ketua dan wakil ketua. Banyaknya semua cara yang mungkin dalam menyusun
permutasi tersebut dapat ditentukan dengan penggunakan kaidah perkalian sebagai
berikut. Jabatan Ketua Wakil Ketua Banyak Cara 5 4 Jadi, banyaknya cara dimaksud
adalah 5 x 4 = 20 cara.
E. Kombinasi
Kata kombinasi lebih
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari daripada kata permutasi. Perhatikan
contoh berikut. Dari 5 pengurus harian Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika,
yakni Anto, Badrun, Candra, Dini, dan Endro akan ditentukan 2 orang yang akan
mewakili organisasi itu untuk mengikuti pertemuan organisasi-organisasi
mahasiswa tingkat nasional. Ada berapa kemungkinan susunan wakil organisasi
itu? Beberapa susunan wakil pengurus untuk mengikuti pertemuan tersebut adalah
sebagai berikut.
Anto – Candra
Candra – Anto
Badrun – Dini
Dini – Badrun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar