Sabtu, 18 Mei 2019

NORMALISASI

Politala 2A


NORMALISASI
A. Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah proses penyusunan table-tabel yang tidak redudan (dobel), yang dapat menyebabkan anomali pada saat terjadi operasi manipulasi data seperti tambah, hapus, dan ubah. Masalah-masalah yang timbul dalam pembuatan tabel yang disebut dengan anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang mempunyai efek samping yang tidak diharapkan. Contoh : ketidakkonsistenan data, suatu data hilang pada saat dihapus, dll.
Ada dua fungsi normalisasi, yaitu :
1. Dapat digunakan sebagai metodologi dalam menciptakan desain database
2. Dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap hasil desain database yang telahdibuat, baik menggunakan E-R Model atau menggunakan model relasi, seperti yang anda buat diatas atau dari model yang lain
B. Tujuan Normalisasi
Tujuan Normalisasi dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Normaliasi diperlukan agar kerelasian dalam basis data menjadi mudah dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan baru.
2. Normalisasi mengharuskan relasi pada suatu basis data dalam bentuk normal.
3. Bentuk normal sendiri merupakan seperangkat aturan yang dikenakan dan harus dipenuhi oleh relasi basis data pada setiap level normalisasi.
C. Jenis-jenis Anomali
Ada 3 jenis Anomali :
1. Anomali peremajaan
Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir, tetapi tidak seluruhnya diubah
2. Anomali Penyisipan
Anomali ini terjadi pada saat penambahan data ternyata ada elemen yang kosong dan elemen tsb justru menjadi key.
3.  Anomali Penghapusan
Anomali ini terjadi apabila dalam satu baris/ tuple ada data yang akan dihapus sehingga akibatnya terdapat data lain yang hilang. Contoh pada table kursus data Jumlah Siswa 10 akan dihapus dengan data kursus perancis karena sudah tidak ikut kursus lagi sehingga akibatnya data kursus bahasa perancis dan biaya 80000 akan ikut terhapus.
D. Bentuk Normal 1nf
Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama dikenakan pada entity yang belum normal (Unnormalized Form). Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tersebut tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
Tahapan yang harus dilakukan pada 1NF adalah:
a.       Hilangkan pengulangan kelompok data dalam suatu tabel.
b.      Buatkan tabel tersendiri untuk setiap set data terkait.
c.       Identifikasikan setiap set data yang akan dijadikan sebagai primary key.
Pada tahap ini, jangan menggunakan beberapa field dalam satu tabel untuk menyimpan data yang sama. Misalnya, untuk menulusuri item persediaan yang berasal dari dua sumber penjual, bisa jadi data item persediaan tersebut tersimpan di kolom Kode Penjual 1 dan Kode Penjual 2. Jika misalnya ada penambahan penjual ketiga, maka tidak dianjurkan untuk menambahkan field Kode Penjual 3. Sebagai gantinya, letakkan semua informasi penjual dalam satu tabel terpisah yang disebut table Penjual, kemudian hubungkan table Penjual dengan table Persediaan berdasarkan Kode Penjual (sebagai primary key-nya).
E. Bentuk Normal 2nf
Tahapan yang harus dilakukan pada 2NF adalah:
a.       Buat tabel terpisah untuk sekumpulan nilai yang berlaku pada beberapa data.
b.      Hubungkan tabel tersebut melalui foreign key.
Data yang saling berkaitan harus tergantung pada primary key. Sebagai contoh adalah Alamat Pelanggan dalam sebuah Sistem Akuntansi. Alamat Pelanggan tidak hanya dibutuhkan oleh tabel Pelanggan itu sendiri, tetapi juga oleh tabel Pesanan, Pengiriman, Faktur, Piutang, dan Pembayaran. Agar tabel Pesanan, Pengiriman, Faktur, Piutang, dan Pembayaran dapat menggunakan data Alamat Pelanggan di table Pelanggan, maka di masing-masing table tersebut perlu ditambahkan field Kode Pelanggan sebagai foreign key-nya. Perhatikan data Class# dan data Student# pada table hasil 1NF tersebut. Data Class# secara fungsi tidak tergantung pada Student# (sebagai primary key), dengan demikian hubungan data antara dua field tersebut belum belum memenuhi bentuk 2NF. Untuk mengubahnya menjadi 2NF, hilangkan redudansi data dan pisahkan menjadi beberapa tabel 
F. Bentuk Normal 3nf 
Tahapan yang harus dilakukan pada 3NF adalah menghilangkan data pada field yang tidak tergantung pada primary key. Sebagai contoh pada Sistem Akuntansi di 2NF di atas. Jika pada tabel Pesanan, Pengiriman, Faktur, Piutang, dan Pembayaran terdapat data Nama, Alamat, Kota, Kode Pos, Nomor Telepon, dan Nomor Fax Pelanggan; padahal data Nama, Alamat, Kota, Kode Pos, Nomor Telepon, dan Nomor Fax Pelanggan sudah ada di table Pelanggan; maka data-data tersebut harus dihilangkan dari table Pesanan, Pengiriman, Faktur, Piutang, dan Pembayaran. Perhatikan tabel Students hasil 2NF. Sebenarnya data nomor ruangan pada field Adv-Room secara fungsional tergantung pada tabel Advisor karena suatu saat bisa terjadi perubahan pada nomor ruangan tersebut. Untuk mengantisipasinya, data Adv-Room dipindahkan ke tabel Advisor 
G. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Meskipun sudah ada Bentuk Normal Keempat (4NF) yang juga disebut Boyce Codd Normal Form (BCNF), Bentuk Normal Kelima (5NF), dan Bentuk Normal Kenam (6NF); tapi bentuk-bentuk normal ini jarang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam praktek 5 mendesain suatu database. Kecuali jika database yang didesain sangatlah kompleks.


Link video tentang materi terkait ada dibawah ini, silahkan kunjungi :
https://www.youtube.com/watch?v=L4nfjB4f_Is



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik Hacking Website Sqlmap

Hacking Website Sqlmap A.     Pengertian Hacking Hacking adalah kegiatan memasuki system melalui system operasional lain yang dijal...